Syarat Menjadi Seorang Welding Inspector
Sebagai Welding Inspetor tugas yang harus dikuasai ialah sebagai berikut :
- Material;Sebagai welding inspector hal yang harus dipahami ialah pemahaman mengenai material. pemilihan material dan bahan material yang sesuai dengan standar yang ditentukan, atau sesuai dengan permintaan dari client, dikarenakan pengelasan ialah menyambungkan dua material.
- Consumable; sebelum dilakukan pengelasan welding inspector harus dapat menentukan consumable / elektroda / kawat las yang akan digunakan untuk proses pengelasan agar hasil kualitas pengelasan sesuai dengan standard yang di acu dan produk yang akan dibuat.
- Welding Process;adalah proses pengelasanya contohnya menggunakan GTAW atau SMAW atau bisa juga SAW yang tentunya ini ditentukan oleh seorang welding inspector, seorang welding inspector harus mampu memilih proses yang tepat untuk digunakan dalam proses pengelasan. Karena kesalahan proses yang digunakan akan bisa berakibat fatal terhadap kualitas lasan dan produk yang akan dibuat.
- Heat treatment;adalah suatu proses pemanasan suatu material sebelum atau sesudah dilakukan pengelasan ini betujuan untuk mengurangi tingkat stress suatu material, didalam pengelasan dikenal 2 (dua) proses yaitu preheat dan post weld heat treatment (PWHT). Pre heat ialah proses pemanasan material sebelum dilakukan pengelasan sedangkan PWHT adalah proses pemanasan material setelah dilakukan pengelasan, tingginya temperature panas yang dipelukan harus sesuai dengan bahan material dan lasan dengan standard yang diacu
- Inspection;adalah proses pemeriksaan hasil lasan baik secara merusak (Destructive Test/DT) atau tidak merusak (Non Destructive Test/NDT). Seorang WI harus memahami dan ampu memilih jenis pemeriksaan yang tepat, item yang di-inspect apa saa, prosedur inspeksinya harus bagaimana, acceptance kriterianya seperti apa.
- Drawing;disini bukan masalah kemampuan bagaimana membuat gambarnya tetapi adalah kemampuan untuk membaca gambar kerja khususnya terkait dengan pengelasan. Seorang WI harus mampu membaca gambar, sehingga dapat mengetahui bentuk produk yang akan dibuat, seberapa besar dimensinya, dan kriteria-kriteria lainnya.
- Reporting;atau pelaporan merupakan aktivitas tuliskan apa yang dilakukan dan lakukan apa yang sudah ditulis. Aktivitas reporting ini mengandalkan keuletan atau kerajinan seorang WI, karena laporan ini merupakan evidence atau bukti mengenai progress pekerjaan.
- Communication skill;kemampuan berkomunikasi adalah hal yang sangat penting agar informasi yang disampaikan sesuai dengan yang diharapkan. Selain kemampuan bahasa juga masalah seni dalam berkomunikasi
- Umunya para WI yang baru mempunyai mind set bahwa kalau tugas WI selalu yang di perhatikan adalah defect. Jadi bagaimana menumukan defect adalah lebih penting dari pada yang lain. Ini adalah mind set yang salah ….Sebagai seorang QC atau WI mempunyai tugas yang lebih dari sekadar bisa menemukan defect dan memberikan markingan di benda itu repair atu t/up dsb.
- Banyak diantara mereka kurang memahami gambar, safety dalam bekerja, member yang harus terpasang ,procedure kerja. punch list..calibrasi dll. Banyak para WI pergi ke lapangan tidak membawa gambar, tidak bawa buku catatan, tidak bawa pena, dll. Sehingga apa yang di temukan di lapangan hanya sekadar tahu dan bukan menjadi suatu catatan penting buat mereka. Budaya kerja seperti ini tidak bisa diterima. Seorang WI yang antusias dan berprestasi adalah mereka yang melengkapi diri mereka dengan attrribut kerja yang mememadai, semangat dalam bekerja, mengerti apa yang akan di produksi, tahu apa barang yang akan dipasang pada struktur tsb, mengerti membaca gambar, dll.Dengan terus bekerja , balajar dari pengalaman, sistematis kerja yang teratur akan menghasilkan WI yang terus berimprovement dan pada akhirnya mereka akanmenjadi professional yang pantas untuk di perhitungkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar