Kristalisasi
Kristalisasi
yaitu proses pembentukan kristal, yang terjadi pada saat pembekuan, perubahan
dari fase cair ke fase padat. Dilihat dari mekanismenya kristalisasi terjadi melalui dua tahap:
1. Pembentukan inti
atau pengintian (nucleation)
2. Pertumbuhan
kristal (crystal growth)
Dalam keadaan cair atom-atom tidak
memiliki susunan teratur tertentu, selalu/ mudah bergerak. Dalam keadaan cair
temperaturnya relatif tinggi dan atom memiliki energi cukup banyak sehingga
mudah bergerak, tidak ada pengaturan letak atom relatif terhadap atom lain.
Dengan turunnya temperatur maka
energi atom juga turun dan makin sulit bergerak dan mulai mencari/mengatur
kedudukannya relatif terhadap atom lain, beberapa atom mulai menyusun diri
membentuk inti kristal.
Inti-inti ini akan menjadi pusat dari proses kristalisasi selanjutnya.
Dengan makin turunnya temperatur makin banyak atom yang ikut bergabung dengan
inti yang sudah ada atau membentuk inti baru. Setiap inti akan tumbuh dengan menarik atom lain dari cairan atau dari inti
yang tidak sempat tumbuh, untuk mengisi tempat kosong pada lattice yang akan
dibentuk. Dikatakan inti tersebut mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan ini tidak hanya bergerak lurus saja tetapi mulai membentuk
cabang-cabang dan ranting-ranting, struktur seperti ini disebut struktur
dendritik. Dendrit ini terus berlumbuh ke segala arah, sehingga
cabang/ranting dendrit hampir bersentuhan dan sisa cairan yang terakhir akan
membeku di sela-sela dendrit ini. (lihat Gambar 1).
Gambar 1. (A),
(B) dan (C) menunjukkan 3 tahapan pembekuan dendritik suatu logam murni.
(D)
gambaran 3 dimensi dari dendrit yang sedang tumbuh
Pada suatu benda dari logam pada
umumnya akan terdiri dari banyak butiran kristal, tidak hanya satu. Pertemuan
satu kristal dengan kristal lain dinamakan batas butir kristal (grain
boundary) yang merupakan bidang yang membatasi antara 2 kristal. Batas butir
adalah tempat dimana terdapat ketidak-teraturan susunan atom (mismatch),
sehingga akan merupakan tempat yang tegang. Di samping juga biasanya batas
butir mengandung unsur-unsur ikutan (ìmpurity) lebih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar